Ovarium merupakan organ reproduksi wanita berjumlah sepasang, bentuknya seperti telur
dan terdapat di dalam rongga badan, di daerah pinggang dan disebelah kiri dan
kanan tulang kemudi. Di dalam ovarium terdapat kelenjar buntu penghasil hormon
dan sel tubuh yang bertugas membentuk sel telur atau ovum. Ada dua macam hormon
yang dihasilkan ovarium, yaitu:
1. hormon progesteron, berperan menjaga
kehamilan dengan cara mencegah terjadinya menstruasi dan kontraksi rahim pada
masa hamil.
2. hormon estrogen, berperan memunculkan tanda
kelamin sekunder pada wanita, seperti pertumbuhan payudara, pinggang, membentuk
tubuh lebih feminim, mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan
struktur kulit agar tetap elastis dan kencang, mempertahankan fungsi otak,
mencegah gejala monopouse, serta mencegah gangguan suasana hati (mood). Selain
itu estrogen berfungsi menstimulus penebalan dinding rahim dan produksi mukosa
(lapisan lendir) mulut rahim sehingga sperma dapat masuk melalui mulut rahim.
- Kekurangan
estrogen dapat menyebabkan terjadinya perombakan penyusunan tulang oleh
osteoclas secara berlebihan, sehingga dapat menyebabkan penyakit osteoporosis.
- Labium
mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luas dan membatasi
vulva. Di depan labium mayor terdapat tonjolan kecil yang disebut klitoris.
Pada klitoris terdapat jaringan erektil sehingga dapar berereksi seperti halnya
penis pada laki-laki.
- Labium
minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan
membatasi vulva.
- Fimbriae merupakan serabut atau silia lembut yang
terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct.
Berfungsi untuk menangkap sel ovum matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
- Tuba
fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia
pada dindingnya.
- Oviduct
merupakan saluran telur berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri yang berfungsi
sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan
silia pada dindingnya
- Uterus
merupakan organ yang berongga dan berotot. Bentuknya seperti buah pir dengan
bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe
uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk
satu janin.
FISIOLOGIS MENSTRUASI
Siklus menstruasi normal
dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus
uterus (rahim). siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus
folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa
proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.
1) Masa menstruasi yang
berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim)
dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam
kadar paling rendah.
2) Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14.
Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi
pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk
perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12
sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut
ovulasi).
3) Masa sekresi. Masa
sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan
dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk
implantasi (perlekatan janin ke rahim).
Pada setiap siklus
menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan
folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1 folikel
yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan
folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat
estrogen.
Estrogen ini menekan
produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH.
Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh Releasing Hormone
yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh
mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin
(FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang
mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di
bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi.
Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus
luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (Luteotrophic Hormone,
suatu hormon gonadotropik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar