Minggu, 27 November 2011

Ovarium




Ovarium merupakan organ reproduksi wanita  berjumlah sepasang, bentuknya seperti telur dan terdapat di dalam rongga badan, di daerah pinggang dan disebelah kiri dan kanan tulang kemudi. Di dalam ovarium terdapat kelenjar buntu penghasil hormon dan sel tubuh yang bertugas membentuk sel telur atau ovum. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium, yaitu:

1.   hormon progesteron, berperan menjaga kehamilan dengan cara mencegah terjadinya menstruasi dan kontraksi rahim pada masa hamil.
2.  hormon estrogen, berperan memunculkan tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti pertumbuhan payudara, pinggang, membentuk tubuh lebih feminim, mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur kulit agar tetap elastis dan kencang, mempertahankan fungsi otak, mencegah gejala monopouse, serta mencegah gangguan suasana hati (mood). Selain itu estrogen berfungsi menstimulus penebalan dinding rahim dan produksi mukosa (lapisan lendir) mulut rahim sehingga sperma dapat masuk melalui mulut rahim.
 
-  Kekurangan estrogen dapat menyebabkan terjadinya perombakan penyusunan tulang oleh osteoclas secara berlebihan, sehingga dapat menyebabkan penyakit osteoporosis.
- Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luas dan membatasi vulva. Di depan labium mayor terdapat tonjolan kecil yang disebut klitoris. Pada klitoris terdapat jaringan erektil sehingga dapar berereksi seperti halnya penis pada laki-laki.
-  Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva.
-  Fimbriae merupakan serabut atau silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
-  Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
- Oviduct merupakan saluran telur berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri yang berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya
-  Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Bentuknya seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.

FISIOLOGIS MENSTRUASI




Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.
1) Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah.
2) Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi).
3) Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim).
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen.
Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh Releasing Hormone yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (Luteotrophic Hormone, suatu hormon gonadotropik).

Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar