Minggu, 27 November 2011

Hipotalamus dan Hipofisis



Hipotalamus adalah pemimpin umum sistem hormon, ia memiliki tugas penting yaitu memastikan kemantapan dalam tubuh manusia. setiap saat, hipotalamus mengkaji pesan-pesan yang datang dalam tubuh manusia. setelah itu, hipotalamus menjalankan beberapa fungsi seperti menjaga kemantapan suhu tubuh, mengendalikan tekanan darah, memastikan keseimbangan cairan, dan bahkan pola tidur yang tepat.

Hipotalamus terletak langsung di bawah otak dan ukurannya sebesar biji kenari. Sejumlah besar informasi sehubungan dengan keadaan tubuh dikirim ke hipotalamus. Informasi ini disampaikan ke sana dari setiap titik dalam tubuh, termasuk pusat indra dalam otak. Kemudian hipotalamus menguraikan informasi yang diterimanya, memutuskan tindakan yang harus diambil dan perubahan yang harus dibuat dalam tubuh, serta membuat sel-sel tertentu menjalankan keputusannya.

Beberapa fungsi penting hipotalamus:

1. Mengontrol sistem saraf otonom dan sistem endokrin serta mengatur beberapa perilaku yang berhubungan dengan fungsi-fungsi vegetatif untuk kehidupan: 

-   Peningkatan atau penurunan denyut jantung dan tekanan darah 

-   Pengatur suhu tubuh 

-   Pegatur rasa lapar dan haus 

-   Sekresi air lewat ginjal 

-   Pengaturan kontraksi rahim dan pengeluaran ASI

2. Fungsi afektif sensoris 

-   Pusat-pusat ganjaran atau motivasi 

-   Pusat-pusat menyakitkan seperti takut, marah, termasuk nyeri dan dorongan untuk melarikan diri 

-   Dorongan untuk bereproduksi 

3. Pengaturan tidur 

4. Mengontrol sistem endokrin melalui hormon-hormon yang dihasilkan hipotalamus kemudian melalui pembuluh darah dihubungkan dengan kelenjar hipofisis anterior.

Kelenjar hipofisis memiliki tiga lobus. Lobus anterior secara embriologis berasal dari ektoderm di sepanjang faring dorsal dan membentuk kantung yang dikenal sebagai kantung Rathke. Lobus posterior berukuran lebih kecil dan secara embriologis berasal dari neuroektoderm. Lobus tengah terdapat dalam kelenjar hipofisis bayi, tetapi pada orang dewasa hanya merupakan sisa. Meskipun kelenjar hipofisis berukuran kecil, namun memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh. Kelenjar ini sering disebut "master of glands" atau "raja kelenjar" karena sekresinya digunakan untuk mengontrol kegiatan kelenjar endokrin lainnya. Artinya, kelenjar endokrin lain baru mensekresikan hormon setelah mendapatkan "kiriman" hormon dari kelenjar hipofisis.

 

Terdiri dari 3 bagian:

A. BAGIAN DEPAN (Lobus Anterior) 

1. Somatotrophic Hormone (STH) 

Mengendalikan perumbuhan tubuh. 

2. Prolaktin (PRL) 

Merangsang produksi air susu. 

3. Follicle Stimulating Hormone (FSH) 

Merangsang produksi sel telur dan sel sperma. 

4. Luteinizing Hormone (LH) 

Merangsang testis untuk memproduksi hormon testosteron dan merangsang pembentukan korpus luteum. 

5. Thyroid Stimulating Hormone (TSH) 

Hormon ini merangsang, mengatur pertumbuhan, dan aktivitas pengeluaran kelenjar tiroid.

6. Adrenocorticotroic Hormone (ACTH) 

Merangsang korteks kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon glukokortikoid. 

7. Growht Hormone (GH) 

Hormon pertumbuhan terutama merangsang sintesis protein dan penggunaan lemak tubuh untuk metabolisme energi dalam beberapa sel target secara luas. Pada mamalia yang masih muda, GH menggiatkan perkembangan dan pembesaran semua bagian tubuh, termasuk menggiatkan pertumbuhan tulang dan otot-otot badan. Jika hormon ini banyak dihasilkan pada waktu masih anak-anak menyebabkan gigantisme, yang pertumbuhan individu sangat besar (raksasa). Jika terlalu sedikit hormon ini dihasilkan pada waktu anak-anak, akan menyebabkan anak tersebut kerdil (dwarfisme). Terlalu banyak hormon ini pada saat dewasa akan menyebabkan agromegali yaitu tulang rahang, tangan, dan kaki membesar tidak normal. Organ jaringan lunak menjadi tebal dan keras. 

8. Endorfin 

Penghilang rasa sakit (reseptor rasa sakit).

B. BAGIAN TENGAH (Lobus Intermedia)

hipofisis bagian tengah hanya aktif di masa bayi dan menghasilkan hormon Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) yang berfungsi untuk mensintesis melanin. Melanin adalah pigmen kulit yang memberikan warna hitam pada kulit. Jadi, jika hormon ini tidak diproduksi, kulit akan kekurangan pigmen. 

C. BAGIAN BELAKANG (Lobus Posterior)

Hipofisi posterior memiliki fungsi utama sebagai tempat penyimpanan, terdapat dua hormon yang dihasilkan dibagian ini, yaitu:

·         Oksitosin

Hormon ini dialirkan ke dalam darah dari pituari posterior. Oksitosin merangsang kontraksi otot-otot polos dalam uterus sewaktu seorang ibu melahirkan dan kontraksi otot  kelenjar susu untuk menghasilkan susu setelah melahirkan.  

·         ADH (Antidiuretic Hormone)

Disebut juga vasopresin merangsang pembuluh darah mengecil dan jika memerlukan air, hormon ini merangsang ginjal untuk menyerap kembali air di tubulus ginjal, dengan demikian volume urin menurun. Jika dalam tubuh seseorang terlalu banyak air, hipotalamus merespon umpan balik negatif, dengan memperlambat pelepasan ADH dari pituari bagian belakang. Jika hormon ini kurang dihasilkan akan menyebabkan diabetes insifidus (sering kencing).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar